Hari Natal, hari yang ditunggu, salju turun berat tapi tetap tidak mengalahkan kehangatan Natal.
Ketika Natal telah tiba, semua orang merayakan Natal di tempat yang mereka pilih.
Demikian juga dengan seorang kakek, ia ingin bersama cucunya di kota. Membungkus sang kakek dengan mantel yang robek di sana-sini, ia juga membawa jam kecil untuk anaknya.
Malam itu juga ia pergi, kakek tertatih-tatih menuruni gunung, kakinya membeku, dan salju turun lagi, bulan dan bintang-bintang tak terlihat.
Setengah jam berjalan, sang kakek itu kuat, ia duduk di bawah pohon pinus yang tebal, hadiah masih mencengkeram erat-erat, untuk beberapa alasan di bawah pohon yang akan cerah dan hangat untuk sang kakek, dan ia pun tertidur.
Keesokan paginya kota gempar, seorang kakek ditemukan di bawah pohon pinus, 2 mil dari kota, ia sudah mati, tapi wajahnya menunjukkan kegembiraan, cucunya datang dan memeluk kakeknya, ia membawa hadiah untuknya dan menaruhnya di dekat perapian.
Seluruh kota telah mendengar cerita, dan hari itu akan dikenang warga negara terutama cucu kakek.
Karya: Kristina Andita Pradani

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya harap anda meninggalkan komentar berupa saran atau kritik, agar saya dapat memperbaiki kesalahan di blog ini